KEPRIBADIAN
Struktur dan Dinamika Kepribadian
Struktur dan dinamika kepribadian tampak dalam tingkah laku yang didorong oleh sifat-sifat (traits). Psikologi Allport disebut Trait Psychology.
Kepribadian (personality) adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Kata-kata kunci:
• Organisasi dinamis: kepribadian selalu berkembang meski ada organisasi sistem yang mengikat dan menghubungkan berbagai macam komponen di dalamnya.
• Sistem Psikofisis: mencakup setiap aktifitas tubuh dan jiwa dalam kesatuan kepribadian.
• Khas: tak ada dua orang yang memiliki kepribadian yang identik.
• Menyesuaikan diri dengan lingkungan: meletakkan kepribadian sebagai perantara seseorang dengan lingkungan fisik dan psikologisnya.
Karakter/watak (character) adalah kepribadian yang dievaluasi atau dinilai. Biasanya karakter menunjuk arti normatif (character is a personality evaluated and personality is character devaluated).
Temperamen (temperament) adalah watak/disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor-faktor biologis dan psikologis dan sedikit mengalami modifikasi dalam perkembangan. Secara definitf watak dijelaskan sebagai gejala karakteristik dari sifat emosi individu termasuk mudah tidaknya terangsang secara emosional, kecepatan dan kekuatan reaksi, kualitas suasana hati, fluktuasi dan intensitas suasana hati; dimana gejala ini tergantung faktor konstitusional yang oleh karenanya berasal dari faktor keturunan.
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan adalah proses differensiasi dan integrasi yang berkesinambungan
Kepribadian adalah gejala dinamis yang melingkupi aspek psiklogis dan fisiologis
Neonatus adalah makhluk yang dilengkapi dengan keturunan-keturunan, dorongan-dorongan/ hasrat, dan refleks-refleks.
Perkembangan kepribadian mencakup:
a. Kanak-kanak
Dua tahun pertama akan tampak dengan pasti sifat-sifat khas mereka
b. Transformasi kanak-kanak
Perkembangan Proprium
0-3 tahun : - mengenali tubuh fisik sebagai “diriku”
- kesadaran bahwa aku memiliki keberlanjutan dalam waktu dan ruang
- karena mampu melakukan suatu hal, mengendalikan dunia seseorang
4-6 tahun : - perasaan keterhubungan dengan orang dan hal-hal yang penting
dalam hidup seseorang
- perasaan mengenai siapakah diriku, mau menjadi apa, harus bagaimana
6-12 tahun : - pengakuan akan kemampuan untuk mengatasi masalah dengan alasan
dan pikiran
Adolescence : - rencana-rencana dan tujuan-tujuan untuk masa depan
c. Orang Dewasa
Seseorang disebut dewasa ketika faktor penentu tingkah lakunya merupakan sifat-sifat yang terorganisir dan selaras.
Kualitas pribadi yang dewasa:
1. extention of the sense: kemampuan untuk berpartisipasi dan menikmati berbagai aktivitas; mengenali seseorang dan perhatian seseorang dengan yang lain beserta ketertarikannya; dan merencanakan masa depan – harapan dan rencana.
2. warm relating of self to others: kecakapan dalam keintiman/kedekatan dan perhatian; menyangkut relasi dengan keluaga dan teman; sedang perhatian diungkapkan dalam relasi yang menghormati dan menghargai dengan semua orang.
3. emotional security (self-acceptance): kemampuan untuk menghindari tindakan berlebih untuk masalah-masalah yang menyinggung dorongan yang khusus dan sabar menghadapi frustasi; kontrol diri
4. realistic perceptions, skills, assignments: kemampuan untuk melihat orang, objek, dan situasi; kecakapan dan perhatian dalam memecahkan masalah, memiliki skill untuk suatu tugas tertentu, mampu mengenali tuntutan-tuntutan hidup ekonomi tanpa menjadi panik
5. self-objectification: insight and humor: kemampuan menjadi objektif, baik mengenai seseorang ataupun yang lainnya. Bisa memahami seseorang dan memiliki rasa humor dimana tidak hanya soal senang dan tertawa melainkan mampu menghubungkan secara positif diri dengan yang lainnya.
6. unifying philosophy of life: ada suatu usaha untuk memberi tujuan dan makna atas apa yang seseorang lakukan. Agama merupakan sebuah sumber yang penting untuk mendapatkan hal itu meskipun itu bukanlah satu-satunya.
Secara ringkas dapatdikatakan:
Manusia yang dewasa adalah manusia yang rasional pribadinya dimimbing oleh kesadaran atas kekinian dan masa depan, bukan masa lalu.
Sifat (trait)
Adalah sistem neuropsikis yang digeneralisasikan dan diarahkan, dengan kemampuan menghadapi bermacam perangsang, memulai dan membimbing tingkah laku adaptif danekspresif secara sama. Ini berarti bahwa kecenderungan terjadi dengan seluruh pribadi manusia. Allport memandang sifat sebagai yang sungguh eksis dalam pribadi manusia. Sifat mempunyai lebih dari hanya sekadar eksistensi nominal; sifat tak tergantung pada pengamat tetapi ada pada pribadi manusia.
• Sifat umum: aspek-aspek yan sama dari sifat-sifat individual yang kompleks.
• Sifat personal: apa yang unik dan ada dalam individu.
Beberapa pengertian yang harus dibedakan dengan pengertian sifat:
Kebiasaan (habit)
Kebiasaan bersifat lebih khusus dibanding sifat yang lebih umum, baik dalam situasi yang disesuaikannya maupun dalam berbagai respon yang muncul darinya.
Sikap (attitude)
Yang memulai tingkah laku dan merupakan hasil dari faktor genetis dan pembelajaran.
Perbedaan spesifik:
• Sikap: berhubungan dengan suatu objek, dan dapat berbeda-beda dari dari yang lebih khusus ke yang lebih umum
• Sifat: tidak berhubungan dengan suatu objek, selalu umum.
Allport membagi tiga jenis sifat: cardinal trait, central trait, dan secondary trait.
Cardinal trait (sifat pokok)
• Akar dari segala tindakan
• Menandakan individu
• Dominan dalam individu
• Relatif kurang biasa dan kurang nampak pada setiap orang
• Ex: sebutan machiavellian bagi orang yang mungkin sering melakukan manipulasi
central trait (sifat sentral)
• Lebih khas dari watak pokok
• Merupakan berbagai kecenderungan individu yang khas
• Sering berfungsi/muncul dan mudah ditandai
• Ex: menyebut Hamlet karya Shakespeare sebagai dramatis, melankolis.
Secondary trait (sifat sekunder)
• Berfungsi lebih terbatas dan kurang umum
• Kurang menentukan dan dalam deskripsi kepribadian
• Lebih terpusat pada respon-respon yang sesuai dengannya
Tipe (type)
Orang dapat memiliki suatu sifat tetapi tidak memiliki suatu tipe. Tipe adalah konstruksi ideal si pengamat dan seseorang dapat disesuaikan dengan tipe tersebut dengan konsekuensi pengabaian sifat-sifat khas individualnya. Ini berarti bahwa tipe menyembunyikan sifat khas pribadi. Tipe menunjukkan perbedaan-perbedaan buatan yang tidak begitu sesuai dengan kenyataan, sedang sifat dalah refleksi sebenarnya dari yang benar-benar ada.
Intensi (intention)
Ialah harapan-harapan, keinginan-keinginan, ambisi, atau cita-cita seseorang. Allport menolak masa lalu sebagai elemen penting motivasi. Baginya, apa yang akan coba dilakukan sekarang merupakan kunci dan hal terpenting bagi yang dikerjakannya sekarang.
Otonomi Fungsional (functional autonomy)
Aktivitas tertentu dapat menjadi tujuan sendiri meski mula-mula terjadi karena suatu alasan lain. Tiap aktivitas dapat terus berlangsung dengan sendirinya tanpa adanya faktor biologis yang memperkuat (without biological reinforcement).
Ex: pemburu akan tetap berburu meskipun tidak ada dorongan agresi/kebutuhan lain yang lebih pokok yang mendasari perbuatan berburu.
Bukti adanya functional autonomy:
- The circular effect
Ex: seorang anak mengoceh dengan kata-kata sama dan diulang-ulang
- Conative perserevation
Ex: tugas yang belum selesai dan mendapat interupsi cenderung lebih diingat daripada tugas yang telah selesai.
- Refleks bersyarat tanpa reinforcement
Ex: pengalaman traumatis
Prinsip Otonomi Funsional
- terikat pada kekinian, tidak terikat pada asal mula dorongan itu
- mengalami perubahan seiring dengan dinamika pertumbuhan
- menjadi ukuran bagi tahap kedewasaan seseorang
- struktur dinamis kepribadian itu unik meski ada kemiripan dalam batas tertentu
- kepribadian yang dewasa secara hakiki
Proprium
Adalah semua fungsi dalam ego dan apa yang langsung kita sadari, meliputi sense of bodily self, sense of continuing self-identity, self esteem or pride, the extention of self, the self of rational coper or rational thinking, propriate striving, dan fungsi mengenal (the knowing me). Proprium tidak dibawa sejak lahir melainkan berkembang dalam perkembangan individu.
Allport telah menjembatani psikologi akademis dan psikologi klinis dengan penekanannya pada studi-studi kasus perorangan, pentingnya motivasi yang sadar dan pengendalian motivasi saat ini dan masa depan. Dia mempunyai pengaruh dalam pembaharuan konsep ego. Pandangan-pandangannya telah diterima dalam kalangan psikolog ego dan psikoanalist.
Beberapa kritik atas karya Allport:
1. karya-karyanya cenderung menawarkan teori yang tidak sesuai dengan persamaan formal, sehingga tidak selalu memadai untuk setiap penelitian
2. tidak menunjukkan konsep pokoknya, yakni fungsi ekonomi
3. mengasumsikan adanya diskontinuitas antara binatangdan manusia, masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal
4. menekankan keunikan kepribadian
5. perhatiannya sangat minim terhadap pengaruh sosial dan faktor situasional
6. menggambarkan manusia dalam gambaran yang terlalu positif
No comments:
Post a Comment